Batalyon Infanteri 614

Batalyon Infanteri 614/Raja Pandhita
Dibentuk9 Agustus 2008
NegaraIndonesia
CabangInfanteri
Tipe unitSatuan Tempur
PeranPasukan Senapan
Bagian dariBrigif 24/Bulungan Cakti
MarkasMalinau, Kalimantan Utara
JulukanYonif 614/RJP
MotoRaja Pandhita
BaretHijau
MaskotBurung Enggang dan Senjata Mandau
Ulang tahun9 Agustus

Batalyon Infanteri 614/Raja Pandita atau Yonif 614/RJP adalah Batalyon Infanteri di bawah komando Brigif Raider 24/Bulungan Cakti, Kodam VI/Mulawarman. Batalyon ini bermarkas di Belayan, Kecamatan Malinau Utara, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara. Batalyon ini diresmikan oleh Panglima Kodam VI/Mulawarman Mayjen TNI Tono Suratman pada Sabtu 9 Agustus 2008.[1]

Komandan batalyon pertama dijabat oleh Letkol Inf Nurkhan. Pembentukan yonif ini dimaksudkan untuk menyikapi dan menyiasati kecenderungan ancaman kedaulatan yang ada di perbatasan. Secara bertahap yonif ini akan diisi oleh 1.039 personel dan menjadikan batalyon terbesar di Kodam VI/Mulawarman dan terbagi ke dalam beberapa kompi.

Satuan

  • Markas Batalyon
  • Kompi Bantuan
  • Kompi Senapan A
  • Kompi Senapan B
  • Kompi Senapan C
  • Kompi Senapan D
  • Kompi Senapan E

Latar Belakang Pembentukan

  1. 1. Lepasnya Pulau Sipadan dan Ligitan serta Tragedi Ambalat.

Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ) merupakan Negara kepulauan yang terbentang dari Sabang sampai Merauke, dari Pulau yang besar maupun pulau-pulau kecil terluar yang berbatasan dengan Negara tetangga yaitu Malaysia, Papua Nugini ( PNG ) dan Timor Lorosae, baik Wilayah Darat maupun laut.

Dengan kekayaan alam yang melimpah namun tidak diikuti dengan penyebaran penduduk yang merata sehingga belum diolah secara maksimal yang seharusnya dapat menunjang kesejahteraan rakyat Indonesia. Dengan adanya kondisi yang demikian itu maka Negara tetangga merasa ingin memiliki atau mengklaim Wilayah kedaulatan NKRI khususnya Pulau terluar dan Wilayah laut.

Pulau Kalimantan yang merupakan bagian wilayah kedaulatan NKRI berbatasan dengan Negara Malaysia. Berdasarkan penegasan batas darat oleh tim teknis penegasan bersama ( Joint Border Democration Team ) yang dilaksanakan sejak tahun 1975 panjang wilayah perbatasan NKRI dengan Malaysia mencapai 2000 KM, untuk Provinsi Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah berbatasan dengan Negara bagian Serawak ( Malaysia ), sedangkan Provinsi Kalimantan Timur berbatasan dengan sebagian Kerajan Serawak (Malaysia) dan Negara bagian Sabah (Malaysia).

  1. Lepasnya Pulau Sipadan dan Ligitan dari pangkuan Ibu Pertiwi.

Pulau Sipadan dan Ligitan sebelum jatuh ke tangan Malaysia merupakan Pulau terluar yang masuk di Wilayah kedaulatan NKRI. Sejak tahun 1969 kasus P. Sipadan dan P. Ligitan mulai muncul ketika Tim Teknis landas Kontinen Indonesia – Malaysia membicarakan batas dasar laut antar kedua Negara. Kedua P. Sipadan dan P. Ligitan yang tertera di Peta Malaysia sebagai bagian dari Wilayah NKRI, padahal kedua pulau tersebut tidak tertera pada peta yang menjadi lampiran Perpu No. 4/1960 yang menjadi pedoman kerja Tim Teknis Indonesia.

Dengan temuan tersebut Indonesia merasa berkepentingan untuk mengukuhkan P. Sipadan dan P. Ligitan. Maka dicarilah dasar hukum dan fakta historis serta bukti lain yang dapat mendukung kepemilikan dua pulau tersebut. Disaat yang sama Malaysia mengklaim bahwa dua pulau tersebut sebagai miliknya dengan mengemukakan sejumlah alasan, dalil hukum dan fakta. Kedua belah pihak untuk sementara sepakat mengatakan dua pulau tersebut dalam “ Status Quo ”.

Dua puluh tahun kemudian ( 1989 ), masalah P. Sipadan dan P. Ligitan baru dibicarakan oleh Presiden Soeharto dan PM. Mahathir Muhamad.

Tiga tahun kemudian ( 1992 ) kedua Negara sepakat penyelesaian masalah ini secara bilateral yang diawali dengan pertemuan pejabat tinggi kedua Negara sepakat menyelesaikan masalah ini secara bilateral yang diawali dengan pertemuan pejabat tinggi kedua Negara. Hasil pertemuan pejabat tinggi menyepakati perlunya dibentuk Komisi Bersama dan Kelompok Kerja Bersama ( Joint Commission/JC & Joint Working Groups/JWG ). Namun dari serangkaian pertemuan JC dan JWG yang dilaksanakan tidak membawa hasil, kedua belah pihak berpegang ( committed ) pada prinsipnya masing-masing yang berbeda untuk mengatasi kebutuhan. Pemerintah RI menunjuk Mensesneg Moerdiono dan dari Malaysia ditunjuk Wakil PM Datok Anwar Ibrahim sebagai Wakil khusus pemerintah untuk mencairkan kebuntuan forum JC/JWG. Namun dari empat kali pertemuan di Jakarta dan Kualalumpur tidak pernah mencapai hasil kesepakatan.

Pada pertemuan tanggal 6 s.d 7 Oktober 1996 di Kualalumpur Presiden Soeharto dan PM. Mahathir menyetujui rekomendasi wakil khusus dan selanjutnya tanggal 31 Mei 1997 disepakati “ Spesial Agreement for the Submission to the International Court of Justice the Dispute between Indonesia & Malaysia concerning the Sovereignty over Pulau Sipadan and Pulau Ligitan “. Special Agreement itu kemudian disampaikan secara resmi ke Mahkamah International pada 2 Nopember 1998. Dengan itu proses legitasi Pulau Sipadan dan Pulau Ligitan di MI/ICJ mulai berlangsung. Selanjutnya penjelasan dua Pulau tersebut sepenuhnya berada di tangan NKRI.

Namun demikian kedua Negara masih memiliki kewajiban menyampaikan posisi masing-masing melalui “Written pleading“ kepada Mahkamah Memorial pada 2 Nopember 1999 diikuti “Counter Memorial“ pada 2 Agustus 2000 dan “ reply “ pada Maret 2001. Selanjutnya proses “Oral hearing“ dari kedua Negara bersengketa pada 3 s.d 12 Juni 2002. Dalam menghadapi dan menyiapkan materi tersebut Indonesia membentuk satuan tugas khusus ( SATGASUS ) yang terdiri dari berbagai institusi terkait yaitu : Deplu, Depdagri, Dephan, Mabes TNI,

Dep. Energi dan SDM, Dishidros, TNI AL, Bupati Nunukan, Pakar kelautan dan Pakar hokum laut International.

Putusan Mahkamah Internasional/MI, International Court Of Justice (ICJ) pada tanggal 17-12-2002 yang telah mengakhiri serangkaian persidangan sengketa kepemilikan Pulau Sipadan dan Pulau Ligitan antara Indonesia dan Malaysia mengejutkan berbagai kalangan. Betapa tidak, karena keputusan ICJ mengatakan kedua pulau tersebut resmi menjadi milik Malaysia. Disebutkan dari 17 juri yang bersidang hanya satu orang yang berpihak kepada Indonesia.

  1. Sengketa Blok Ambalat.

Pada tanggal 21 Februari 2005 di takat unarang (nama resmi karang Unarang) sebanyak 17 pekerja Indonesia ditangkap oleh awak kapal perang Malaysia KD Sri Malaka, Pihak Malaysia memberikan hak menambang ke Shell.

Pada koordinat: 4°6′03.59″N 118°37′43.52″E / 4.1009972°LU 118.6287556°BT terjadi ketegangan yang melibatkan kapal perang pihak Malaysia KD Sri Johor, KD Buang dan Kota Baharu berikut dua kapal patroli sedangkan kapal perang dari pihak Indonesia melibatkan KRI Wiratno, KRI Tongkol, KRI Tedong Naga KRI K.S. Tubun, KRI Nuku dan KRI Singa yang kemudian terjadi Insiden Penyerempetan Kapal RI dan Malaysia 2005, yaitu peristiwa pada tanggal 8 April 2005 Kapal Republik Indonesia Tedong Naga (Indonesia) yang menyerempet Kapal Diraja Rencong (Malaysia) sebanyak tiga kali, akan tetapi tidak pernah terjadi tembak-menembak karena adanya Surat Keputusan Panglima TNI Nomor: Skep/158/IV/2005 tanggal 21 April 2005

bahwa pada masa damai, unsur TNI AL di wilayah perbatasan RI-Malaysia harus bersikap kedepankan perdamaian dan TNI AL hanya diperbolehkan melepaskan tembakan bilamana setelah diawali adanya tembakan dari pihak Malaysia terlebih dahulu.

Pihak Indonesia mengklaim adanya 35 kali pelanggaran perbatasan oleh Malaysia.

Tanggal 24 Februari 2007 pukul 10.00 WITA, yakni kapal perang Malaysia KD Budiman dengan kecepatan 10 knot memasuki wilayah Republik Indonesia sejauh satu mil laut, pada sore harinya, pukul 15.00 WITA, kapal perang KD Sri Perlis melintas dengan kecepatan 10 knot memasuki wilayah Republik Indonesia sejauh dua mil laut yang setelah itu dibayang-bayangi KRI Welang, kedua kapal berhasil diusir keluar wilayah Republik Indonesia.

Tanggal 25 Februari 2007 pukul 09.00 WITA KD Sri Perlis memasuki wilayah RI sejauh 3.000 yard yang akhirnya diusir keluar oleh KRI Untung Suropati, kembali sekitar pukul 11.00, satu pesawat udara patroli maritim Malaysia jenis Beech Craft B 200 T Superking melintas memasuki wilayah RI sejauh 3.000 yard.

  1. 2. Berdirinya Batalyon 614/Rjp.

Malaysia juga memperkuat Tentera Darat Malaysia di wilayah Negara bagian Serawak dan Sabah disamping itu juga menyusun laskar Wataniah. Dengan semakin bertambahnya jumlah personel militer Malaysia khususnya Tentera Darat yang dislokasinya berbatasan langsung dengan NKRI di Pulau Kalimantan dan guna mengantisipasi Negara Malaysia yang selalu berupaya untuk mengambil alih Pulau terluar dan menggeser patok perbatasan dan guna menjaga kedaulatan wilayah NKRI maka dari pimpinan Angkatan Darat membangun dua Batalyon Infanteri diperkuat yang salah satunya adalah Yonif 614/Rjp.

  1. Personel yang pertama masuk Yonif 614/Rjp berdasarkan surat perintah Danrem 091/Asn Nomor sprint 123/IV/2008 tanggal 17 April 2008 didahului oleh 1 Peleton pengamanan dari Yonif 613/Rja sebanyak 48 orang dipimpin oleh Lettu Inf Bayu Kriswandito dilanjutkan penambahan personel dari Korem 091/Asn dan Yonif 611/Awl sebanyak 70 orang dipimpin oleh Wakil Komandan Batalyon Infanteri 614/Rjp yang pertama Kapten Inf Boyke Sukanta.
  2. Peresmian Yonif 614/Rjp oleh Pangdam VI/Tpr.

Berdasarkan Surat Keputusan KASAD Nomor Perkasad /221/XII/2007 tanggal 10 Desember 2007 tentang pembentukan Batalyon Infanteri 614/ Raja Pandhita Korem 091/ASN Kodam VI/Tanjungpura sebagai Yonif diperkuat yang berkedudukan di Malinau, maka Yonif 614/Rjp diresmikan oleh Pangdam VI/Tanjungpura Mayor Jenderal TNI Tono Suratman pada hari Sabtu tanggal 9 Agustus 2008 pukul 11.15 Wita dengan jumlah personel awal 119 orang, terdiri dari 8 Perwira, 17 Bintara, 94 Tamtama, dengan Danyonif 614/Rjp yang pertama adalah Letnan Kolonel Inf Nurkhan dan Wadanyonif 614/Rjp Kapten Inf Boyke Sukanta.

  1. Tanggal 9 Agustus 2008 Tunggul Yonif 614/Rjp disahkan dengan nama “RAJA PANDHITA“ Sejak saat itu lengkaplah sudah sejarah terbentuknya Yonif 614/Rjp.
  2. Dengan berkembangnya gelar kekuatan Kodam VI/Tpr yang ditandai dengan pembentukan Brigif baru yaitu Brigade Infanteri 24/BC, maka sejak tanggal 8 Maret 2010 berdasarkan Surat Perintah Pangdam VI/Tpr Nomor Sprin/274/III/2010,Yonif 614/Rjp dialih kodalkan dari Korem 091/ASN ke Brigif 24/BC dengan Danbrigif 24/BC Letnan Kolonel Inf Joppye Onesimus Wayangkau sebagai Danbrigif pertama. Dengan pengembangan gelar kekuatan Kompartemen Strategis pertahanan NKRI dihadapkan pada kondisi wilayah dan hakekat ancaman khususnya di Kalimantan semula terdiri dari satu Kotama yakni Kodam VI/Tanjungpura, likuidasi Kodam VI/Tanjungpura berdasarkan ST Pangdam VI/Tpr Nomor ST 537/2010 Tanggal 10 Juni 2010 tentang Peresmian Kodam VI/Mulawarman dan Kodam XII/Tanjungpura.
  3. 3. Arti Dan Makna Lambang Kesatuan
  4. Nama Raja Pandhita, diambil dari sosok seorang pemimpin yang arif dan bijaksana dalam menjalankan ritual agamanya namun demikian beliau tidak mengabaikan dan tetap menghargai penganut kepercayaan lain yang ada disekitarnya yang masih percaya pada roh nenek moyang dan kekuatan gaib lainnya, sehingga Muhamad Sapu yang dilahirkan pada 1817 M dari seorang Raja bernama Hanapiah atau Panambahan Raja Tua diberi gelar “Raja Pandhita” yang artinya Raja yang Alim. Sehingga tidak disangsikan lagi kerajaan Tidung berdiri dengan kokohnya sejak kepemimpinan Raja Pandhita pada tahun 1886 M yang berpusat di “ Long Kabiran ” kabupaten Malinau.

Karena ketatnya dan kekompakan Raja Pandhita dengan semua suku di wilayah kekuasaannya Tanah Tidung sehingga penjajah Belanda tidak berani menginjakkan kakinya dibumi tanah Tidung dan juga tercatat dalam sejarah nasional dari 350 tahun Indonesia dijajah Belanda, Tanah Tidung semenjak kekuasaan “Raja Pandhita” hanya + 53 tahun dijajah, karena letak geografisnya yang sulit dijangkau dan ketatnya pertahanan dibawah pemerintahan Raja Pandhita, sehingga berlandaskan sifat kepemimpinan “Raja Pandhita” yang solid kompak dengan semua suku/masyarakatnya dan ketatnya pertahanan yang dibentuk untuk mencegah Belanda masuk ke wilayah Tanah Tidung maka Batalyon Infanteri 614/Raja Pandhita diberi nama dengan “RAJA PANDHITA”.

  1. Burung Enggang, melambangkan keagungan dan kewibawaan dan hampir setiap suku di Kabupaten Malinau menganggap Burung Enggang merupakan Raja dan burung yang sangat berwibawa sehingga mencerminkan bahwa Kami Prajurit Batalyon Infanteri 614/Rjp merupakan sosok yang sangat berwibawa dan disegani oleh siapapun juga.
  2. Sayap yang berjumlah 7 helai, melambangkan bahwa Prajurit Batalyon Infanteri 614/Rjp selalu bersemangat, berjiwa dan berpedoman Sapta Marga dalam berbuat dan bertingkah laku dalam kehidupan sehari-harinya maupun dimanapun bertugas demi menjaga persada bumi pertiwi.
  3. Bulu ekor yang berjumlah 6 helai dan bulu sayap masing-masing 7 helai, apabila digabungkan maka akan menyebutkan nama Satuan Batalyon Infanteri 614/Rjp.
  4. Cakar kaki burung yang mencengkram erat mandau/alat perang tradisional suku Dayak, yang mengartikan bahwa Prajurit Batalyon Infanteri 614/Rjp selalu sigap dan siap siaga dalam menjaga keutuhan NKRI yang berdasarkan Pancasila serta tidak pantang menyerah sampai dengan titik darah penghabisan.
  5. Mandau (senjata/alat perang tradisional suku Dayak), yang melambangkan bahwa kami Prajurit Batalyon Infanteri 614/Rjp setajam dan seampuh mata mandau yang dapat menghancurkan setiap musuh yang datang dan merongrong keutuhan NKRI.
  6. Gerigi mandau yang berjumlah 5 (lima), mengartikan bahwa kami prajurit Batalyon Infanteri 614/Rjp adalah prajurit yang selalu berjiwa Pancasila.

Komandan

  1. Letkol Inf Nurkhan, S.E., M.M. (2008–2009)
  2. Letkol Inf Muhammad Nasrullah Nasution (2009–2010)
  3. Letkol Inf Hendri Sembiring (2010–2012)
  4. Letkol Inf Ahmad Hadi Al Jufri (2012–2014)
  5. Letkol Inf Dannie Hendra (2014–2015)
  6. Letkol Inf Rudi Setiawan, S.E. (2015–2017)
  7. Letkol Inf Dharmawan Setyo Nugroho, S.Ip. (2017–2018)
  8. Letkol Inf Andi Sinrang (2018–2020)
  9. Letkol Inf Indar Irawan, S.E., M.Han. (2020–2022)
  10. Letkol Inf Fery Perbawa, S.Hub.Int., M.Han. (2022–2023)
  11. Mayor Inf Ardiansyah (2023 - Sekarang)

Referensi

  1. ^ (Indonesia)Pangdam Resmikan Yonif Raider Khusus 614 Raja Pandita. Situs Kodam VI/Tanjungpura, 11 Agustus 2008 [pranala nonaktif permanen]
  • l
  • b
  • s
Batalyon Tentara Nasional Indonesia
  • l
  • b
  • s
Batalyon Infanteri
Nama Satuan
1. Batalyon Infanteri 116
2. Batalyon Infanteri 117
3. Batalyon Infanteri 122
4. Batalyon Infanteri 123
5. Batalyon Infanteri 125
6. Batalyon Infanteri 126
7. Batalyon Infanteri 131
8. Batalyon Infanteri 132
9. Batalyon Infanteri 133
10. Batalyon Infanteri 141
11. Batalyon Infanteri 143
12. Batalyon Infanteri 144
13. Batalyon Infanteri 147
14. Batalyon Infanteri 310
15. Batalyon Infanteri 312
16. Batalyon Infanteri 315
17. Batalyon Infanteri 405
18. Batalyon Infanteri 406
19. Batalyon Infanteri 407
20. Batalyon Infanteri 410
21. Batalyon Infanteri 511
22. Batalyon Infanteri 527
23. Batalyon Infanteri 614
24. Batalyon Infanteri 621
25. Batalyon Infanteri 623
26. Batalyon Infanteri 642
27. Batalyon Infanteri 645
28. Batalyon Infanteri 711
29. Batalyon Infanteri 713
30. Batalyon Infanteri 714
31. Batalyon Infanteri 721
32. Batalyon Infanteri 725
33. Batalyon Infanteri 726
34. Batalyon Infanteri 731
35. Batalyon Infanteri 734
36. Batalyon Infanteri 742
37. Batalyon Infanteri 743
38. Batalyon Infanteri 756
39. Batalyon Infanteri 757
40. Batalyon Infanteri 761
41. Batalyon Infanteri 764

Komando
Korem 012/Teuku Umar
Korem 012/Teuku Umar
Brigif 7/Rimba Raya
Korem 023/Kawal Samudera
Brigif 7/Rimba Raya
Brigif 7/Rimba Raya
Korem 032/Wirabraja
Korem 031/Wirabima
Korem 032/Wirabraja
Brigif 8/Garuda Cakti
Korem 043/Garuda Hitam
Brigif 8/Garuda Cakti
Korem 045/Garuda Jaya
Brigif 15/Kujang II
Brigif 15/Kujang II
Korem 061/Surya Kencana
Brigif 4/Dewa Ratna
Brigif 4/Dewa Ratna
Brigif 4/Dewa Ratna
Korem 073/Makutarama
Korem 081/Dhirotsaha Jaya
Korem 083/Baladhika Jaya
Brigif 24/Bulungan Cakti
Korem 101/Antasari
Korem 101/Antasari
Korem 121/Alambhana Wanawwai
Brigif 19/Khatulistiwa
Brigif 22/Ota Manasa
Korem 133/Nani Wartabone
Korem 132/Tadulako
Brigif 11/Badik Sakti
Korem 143/Halu Oleo
Brigif 11/Badik Sakti
Brigif 27/Nusa Ina
Brigif 27/Nusa Ina
Korem 162/Wira Bhakti
Brigif 21/Komodo
Korem 172/Praja Wira Yakhti
Korem 174/Anim Ti Waninggap
Kodam XVIII/Kasuari
Brigif 26/Gurana Piarawaimo

Markas
Meulaboh
Jantho
Pematang Siantar
Padang Sidempuan
Kabanjahe, Karo
Sei Balai, Batu Bara
Payakumbuh
Kampar
Padang
Muara Enim
Lampung Selatan
Curup
Bangka Tengah
Sukabumi
Subang
Bogor
Banyumas
Purbalingga
Tegal
Blora
Blitar
Lumajang
Malinau
Hulu Sungai Tengah
Banjarbaru
Sintang
Sambas
Palu
Gorontalo
Poso
Pinrang
Konawe Selatan
Jeneponto
Maluku Tengah
Maluku Tenggara Barat
Mataram
Kupang
Wamena
Boven Digoel
Manokwari
Kaimana

  • l
  • b
  • s
Nama Batalyon Raider
1. Batalyon Infanteri 100/Raider
2. Batalyon Infanteri 112/Raider
3. Batalyon Infanteri 115/Raider
4. Batalyon Infanteri 142/Raider
5. Batalyon Infanteri 200/Raider
6. Batalyon Infanteri 300/Raider
7. Batalyon Infanteri 301/Raider
8. Batalyon Infanteri 303/Raider
9. Batalyon Infanteri 321/Raider
10. Batalyon Infanteri 323/Raider
11. Batalyon Infanteri 400/Raider
12. Batalyon Infanteri 408/Raider
13. Batalyon Infanteri 500/Raider
14. Batalyon Infanteri 509/Raider
15. Batalyon Infanteri 514/Raider
16. Batalyon Infanteri 515/Raider
17. Batalyon Infanteri 600/Raider
18. Batalyon Infanteri 613/Raider
19. Batalyon Infanteri 631/Raider
20. Batalyon Infanteri 641/Raider
21. Batalyon Infanteri 700/Raider
22. Batalyon Infanteri 712/Raider
23. Batalyon Infanteri 715/Raider
24. Batalyon Infanteri 733/Raider
25. Batalyon Infanteri 754/Raider
26. Batalyon Infanteri 755/Raider
27. Batalyon Infanteri 900/Raider
Nama Batalyon Raider Khusus
1. Batalyon Infanteri 111/Raider Khusus
2. Batalyon Infanteri 113/Raider Khusus
3. Batalyon Infanteri 114/Raider Khusus
4. Batalyon Infanteri 134/Raider Khusus
5. Batalyon Infanteri 644/Raider Khusus
6. Batalyon Infanteri 732/Raider Khusus
7. Batalyon Infanteri 751/Raider Khusus
8. Batalyon Infanteri 753/Raider Khusus
9. Batalyon Infanteri 762/Raider Khusus
Nama Batalyon Mekanis Raider
1. Batalyon Infanteri 411/Mekanis Raider
2. Batalyon Infanteri 412/Mekanis Raider
3. Batalyon Infanteri 413/Mekanis Raider
Nama Batalyon Para Raider
1. Batalyon Infanteri 305/Para Raider
2. Batalyon Infanteri 328/Para Raider
3. Batalyon Infanteri 330/Para Raider
4. Batalyon Infanteri 431/Para Raider
5. Batalyon Infanteri 432/Para Raider
6. Batalyon Infanteri 433/Para Raider
7. Batalyon Infanteri 501/Para Raider
8. Batalyon Infanteri 502/Para Raider
9. Batalyon Infanteri 503/Para Raider

Komando
Kodam I/Bukit Barisan
Kodam Iskandar Muda
Korem 012/Teuku Umar
Korem 042/Garuda Putih
Kodam II/Sriwijaya
Kodam III/Siliwangi
Brigif 15/Kujang II
Brigif Raider 13/Galuh
Brigif Raider 13/Galuh
Brigif Raider 13/Galuh
Kodam IV/Diponegoro
Korem 074/Warastratama
Kodam V/Brawijaya
Brigif Raider 9/Daraka Yudha
Brigif Raider 9/Daraka Yudha
Brigif Raider 9/Daraka Yudha
Kodam VI/Mulawarman
Brigif 24/Bulungan Cakti
Korem 102/Panju Panjung
Brigif 19/Khatulistiwa
Kodam XIV/Hasanuddin
Kodam XIII/Merdeka
Brigif 22/Ota Manasa
Kodam XVI/Pattimura
Brigif Raider 20/Ima Jayakeramo
Brigif Raider 20/Ima Jayakeramo
Kodam IX/Udayana
Komando
Brigif 25/Siwah
Brigif 25/Siwah
Brigif 25/Siwah
Korem 033/Wira Pratama
Brigif 19/Khatulistiwa
Korem 152/Baabullah
Kodam XVII/Cenderawasih
Korem 173/Praja Vira Braja
Brigif 26/Gurana Piarawaimo
Komando
Brigif MR 6/Tri Sakti Baladaya
Brigif MR 6/Tri Sakti Baladaya
Brigif MR 6/Tri Sakti Baladaya
Komando
Brigif PR 17/Trisula
Brigif PR 17/Trisula
Brigif PR 17/Trisula
Brigif PR 3/Tri Budi Sakti
Brigif PR 3/Tri Budi Sakti
Brigif PR 3/Tri Budi Sakti
Brigif PR 18/Kujang I
Brigif PR 18/Kujang I
Brigif PR 18/Kujang I

Markas
Medan
Banda Aceh
Aceh Selatan
Jambi
Palembang
Cianjur
Sumedang
Garut
Majalengka
Banjar
Semarang
Sragen
Surabaya
Jember
Bondowoso
Banyuwangi
Balikpapan
Tarakan
Palangka Raya
Singkawang
Makassar
Manado
Gorontalo Utara
Ambon
Timika
Merauke
Denpasar
Markas
Aceh Tamiang
Bireuen
Bener Meriah
Batam
Putussibau
Maluku Tenggara Barat
Jayapura
Nabire
Sorong
Markas
Salatiga
Sukoharjo
Purworejo
Markas
Karawang
Depok
Cicalengka
Maros
Maros
Maros
Madiun
Malang
Mojokerto

  • l
  • b
  • s
Nama satuan
1. Batalyon Infanteri 121/Mekanis
2. Batalyon Infanteri 201/Mekanis
3. Batalyon Infanteri 202/Mekanis
4. Batalyon Infanteri 203/Mekanis
5. Batalyon Infanteri 318/Mekanis
6. Batalyon Infanteri 320/Mekanis
7. Batalyon Infanteri 403/Mekanis
8. Batalyon Infanteri 512/Mekanis
9. Batalyon Infanteri 516/Mekanis
10. Batalyon Infanteri 521/Mekanis
11. Batalyon Infanteri 643/Mekanis
12. Batalyon Infanteri 741/Mekanis

Komando
Kodam I/Bukit Barisan
Brigif Mekanis 1/Jaya Sakti
Brigif Mekanis 1/Jaya Sakti
Brigif Mekanis 1/Jaya Sakti
Brigif Mekanis 14/Mandala Yudha
Brigif Mekanis 14/Mandala Yudha
Korem 072/Pamungkas
Brigif Mekanis 16/Wira Yudha
Brigif Mekanis 16/Wira Yudha
Brigif Mekanis 16/Wira Yudha
Korem 121/Alambhana Wanawai
Kodam IX/Udayana

Markas
Deli Serdang
Gandaria
Bekasi
Tangerang
Lebak
Pandeglang
Sleman
Malang
Gresik
Kediri
Mempawah
Jembrana

  • l
  • b
  • s
Nama satuan
1. Batalyon Kavaleri 1
2. Batalyon Kavaleri 2
3. Batalyon Kavaleri 3
4. Batalyon Kavaleri 4
5. Batalyon Kavaleri 5
6. Batalyon Kavaleri 6
7. Batalyon Kavaleri 7
8. Batalyon Kavaleri 8
9. Batalyon Kavaleri 9
10. Batalyon Kavaleri 10
11. Batalyon Kavaleri 11
12. Batalyon Kavaleri 12
13. Batalyon Kavaleri 13

Komando
Divisi Infanteri 1/Kostrad
Kodam IV/Diponegoro
Kodam V/Brawijaya
Kodam III/Siliwangi
Kodam II/Sriwijaya
Kodam I/Bukit Barisan
Brigkav 1/Limpung Alugoro
Divisi Infanteri 2/Kostrad
Brigkav 1/Limpung Alugoro
Kodam XIV/Hasanuddin
Kodam Iskandar Muda
Kodam XII/Tanjungpura
Kodam VI/Mulawarman

Markas
Cijantung, Pasar Rebo
Ambarawa, Semarang
Singosari, Malang
Kota Bandung
Kabupaten Muara Enim
Kota Medan
Cijantung, Pasar Rebo
Beji, Pasuruan
Serpong, Tangerang Selatan
Kota Makassar
Kota Jantho, Aceh Besar
Kabupaten Kubu Raya
Kabupaten Kutai Kartanegara

  • l
  • b
  • s
Satuan Artileri Medan
1. Batalyon Artileri Medan 1
2. Batalyon Artileri Medan 2
3. Batalyon Artileri Medan 3
4. Batalyon Artileri Medan 4
5. Batalyon Artileri Medan 5
6. Batalyon Artileri Medan 6
7. Batalyon Artileri Medan 7
8. Batalyon Artileri Medan 8
9. Batalyon Artileri Medan 9
10. Batalyon Artileri Medan 10
11. Batalyon Artileri Medan 11
12. Batalyon Artileri Medan 12
13. Batalyon Artileri Medan 13
14. Batalyon Artileri Medan 15
15. Batalyon Artileri Medan 16
16. Batalyon Artileri Medan 17
17. Batalyon Artileri Medan 18
18. Batalyon Artileri Medan 19
19. Batalyon Artileri Medan 20
20. Batalyon Artileri Medan 21
Satuan Artileri Pertahanan Udara
1. Batalyon Artileri Pertahanan Udara 1
2. Batalyon Artileri Pertahanan Udara 2
3. Batalyon Artileri Pertahanan Udara 3
4. Batalyon Artileri Pertahanan Udara 4
5. Batalyon Artileri Pertahanan Udara 6
6. Batalyon Artileri Pertahanan Udara 8
7. Batalyon Artileri Pertahanan Udara 9
8. Batalyon Artileri Pertahanan Udara 10
9. Batalyon Artileri Pertahanan Udara 11
10. Batalyon Artileri Pertahanan Udara 12
11. Batalyon Artileri Pertahanan Udara 13
12. Batalyon Artileri Pertahanan Udara 14
13. Batalyon Artileri Pertahanan Udara 15
14. Batalyon Artileri Pertahanan Udara 16

Komando
Menarmed 2/Putra Yudha
Kodam I/Bukit Barisan
Kodam IV/Diponegoro
Kodam III/Siliwangi
Kodam III/Siliwangi
Divisi Infanteri 3/Kostrad
Kodam Jayakarta
Kodam V/Brawijaya
Menarmed 1/Sthira Yudha
Menarmed 1/Sthira Yudha
Menarmed 2/Putra Yudha
Menarmed 2/Putra Yudha
Menarmed 1/Sthira Yudha
Kodam II/Sriwijaya
Kodam XII/Tanjungpura
Kodam Iskandar Muda
Kodam VI/Mulawarman
Kodam XIII/Merdeka
Kodam IX/Udayana
Kodam XIV/Hasanuddin
Komando
Divisi Infanteri 1/Kostrad
Divisi Infanteri 2/Kostrad
Kodam III/Siliwangi
Kodam XIV/Hasanuddin
Menarhanud 1/Falatehan
Kodam V/Brawijaya
Kodam IX/Udayana
Menarhanud 1/Falatehan
Menarhanud 2/Sisingamangaraja
Kodam II/Sriwijaya
Menarhanud 2/Sisingamangaraja
Kodam III/Siliwangi
Kodam IV/Diponegoro
Divisi Infanteri 3/Kostrad

Markas
Malang
Medan
Magelang
Cimahi
Cianjur
Makassar
Bekasi
Jember
Purwakarta
Bogor
Magelang
Ngawi
Sukabumi
Ogan Komering Ilir
Landak
Pidie
Berau
Bolaang Mongondow
Kupang
Bone
Markas
Tangerang
Malang
Bandung
Takalar
Tanjung Priok
Sidoarjo
Kupang
Bintaro
Binjai
Banyuasin
Pekanbaru
Cirebon
Semarang
Maros

  • l
  • b
  • s
Batalyon Zeni Tempur
1. Batalyon Zeni Tempur 1
2. Batalyon Zeni Tempur 2
3. Batalyon Zeni Tempur 3
4. Batalyon Zeni Tempur 4
5. Batalyon Zeni Tempur 5
6. Batalyon Zeni Tempur 6
7. Batalyon Zeni Tempur 8
8. Batalyon Zeni Tempur 9
9. Batalyon Zeni Tempur 10
10. Batalyon Zeni Tempur 11
11. Batalyon Zeni Tempur 16
12. Batalyon Zeni Tempur 17
13. Batalyon Zeni Tempur 18
14. Batalyon Zeni Tempur 19
15. Batalyon Zeni Tempur 20
Batalyon Zeni Konstruksi
1. Batalyon Zeni Konstruksi 12
2. Batalyon Zeni Konstruksi 13
3. Batalyon Zeni Konstruksi 14

Komando
Kodam I/Bukit Barisan
Kodam II/Sriwijaya
Kodam III/Siliwangi
Kodam IV/Diponegoro
Kodam V/Brawijaya
Kodam XII/Tanjungpura
Kodam XIV/Hasanuddin
Divisi Infanteri 1/Kostrad
Divisi Infanteri 2/Kostrad
Kodam Jayakarta
Kodam Iskandar Muda
Kodam VI/Mulawarman
Kodam IX/Udayana
Kodam XIII/Merdeka
Kodam XVIII/Kasuari
Komando
Menzikon
Menzikon
Menzikon

Markas
Medan
Prabumulih
Bandung
Semarang
Malang
Singkawang
Maros
Bandung
Pasuruan
Kramat Jati
Aceh Besar
Balikpapan
Gianyar
Minahasa Utara
Sorong
Markas
Palembang
Jagakarsa
Jagakarsa

  • l
  • b
  • s
Nama satuan
1. Batalyon Infanteri 1
2. Batalyon Infanteri 2
3. Batalyon Infanteri 3
4. Batalyon Infanteri 4
5. Batalyon Infanteri 5
6. Batalyon Infanteri 6
7. Batalyon Infanteri 7
8. Batalyon Infanteri 8
9. Batalyon Infanteri 9
10. Batalyon Infanteri 10
11. Batalyon Infanteri 11
12. Batalyon Infanteri 12
13. Batalyon Infanteri 13

Komando
Brigade Infanteri 1/Marinir
Brigade Infanteri 2/Marinir
Brigade Infanteri 1/Marinir
Brigade Infanteri 2/Marinir
Brigade Infanteri 1/Marinir
Brigade Infanteri 2/Marinir
Brigade Infanteri 4/Marinir
Brigade Infanteri 4/Marinir
Brigade Infanteri 4/Marinir
Brigade Infanteri 4/Marinir
Brigade Infanteri 3/Marinir
Brigade Infanteri 3/Marinir
Brigade Infanteri 3/Marinir

Markas
Surabaya
Jakarta
Surabaya
Jakarta
Surabaya
Jakarta
Lampung
Langkat
Lampung
Batam
Sorong
Sorong
Sorong

  • l
  • b
  • s


Ikon rintisan

Artikel bertopik Tentara Nasional Indonesia ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s