Julius Darmaatmadja

  • Ayah: Joachim Djasman Darmaatmadja[1][2]
  • Ibu: Maria Siti Soepartimah[2]
Jabatan sebelumnya
  • Uskup Agung Semarang (1983—1996)
  • Ordinariat Militer Indonesia (1984—2006)
SemboyanIn nomine Jesu
(Dalam Nama Yesus)LambangLambang Julius Darmaatmadja,
Sejarah tahbisan Julius Darmaatmadja
Tahbisan episkopal
Konsekrator utamaJustinus Kardinal Darmojuwono
Tanggal konsekrasi29 Juni 1983
Uskup yang ditahbiskan oleh Julius Darmaatmadja sebagai konsekrator utama
Petrus Turang27 Juli 1997
Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo22 Agustus 1997
Agustinus Agus6 Februari 2000
Julianus Kema Sunarka, S.J.8 September 2000
Aloysius Maryadi Sutrisnaatmaka, M.S.F.7 Mei 2001
Yustinus Harjosusanto, M.S.F.14 April 2002
Vincentius Sensi Potokota23 April 2006
Vincentius Sutikno Wisaksono29 Juni 2007
Johannes Maria Trilaksyanta Pujasumarta16 Juli 2008

Julius Rijadi Kardinal Darmaatmadja, S.J. (lahir 20 Desember 1934) adalah seorang kardinal Gereja Katolik Roma dari Indonesia sejak tahun 1994. Ia menjabat sebagai Uskup Agung Jakarta dari 11 Januari 1996 sampai dengan 28 Juni 2010.

Sebagai kardinal, ia juga turut serta dalam pemilihan Paus baru pada tahun 2005, yang akhirnya memilih Paus Benediktus XVI.

Biografi

Ayahnya, Joachim Djasman Darmaatmadja, dan ibunya, Maria Siti Soepartimah, adalah keluarga yang sederhana.

Darmaatmadja masuk Seminari Menengah Yogyakarta dan Seminari Mertoyudan, lalu masuk Novisiat Serikat Yesus Girisonta tahun 1957.

Ia ditahbiskan sebagai imam pada tanggal 18 Desember 1969 oleh Yustinus Darmojuwono dan bertugas di Yogyakarta. Ia memilih moto tahbisannya saat itu, "Oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan ini. Karena itu, kami tidak tawar hati" (2 Korintus 4:1).[3] Kemudian pada tahun 1978–1981, ia menjabat sebagai Rektor Seminari Menengah Mertoyudan.

Ditahbiskan sebagai Uskup Agung Semarang juga oleh Kardinal Yustinus Darmoyuwono pada tanggal 29 Juni 1983.

Pada 28 April 1984 Julius Darmaatmaja juga diangkat oleh Vatikan Roma sebagai Uskup bagi ABRI menggantikan Kardinal Yustinus Darmojuwono. Sebagai Uskup ABRI, ia tidak memperoleh pangkat dan jabatan di organisasi ABRI karena ia bukan militer dan jabatan uskup tidak ada dalam ABRI tetapi jabatan yang diberikan oleh Tahta Suci Vatikan.

Setelah wafatnya Kardinal Yustinus Darmojuwono, ia diangkat sebagai kardinal pada tanggal 26 November 1994.

Setelah wafatnya Leo Soekoto, ia diangkat sebagai Uskup Agung Jakarta pada tanggal 11 Januari 1996.

25 Mei 1990 diangkat menjadi anggota Dewan Kepausan untuk Dialog Antaragama.

Kardinal Julius Riyadi Darmaatmadja adalah Uskup Agung kedua dari Indonesia, setelah Uskup Agung Semarang, Kardinal Yustinus Darmoyuwono pada 1978, yang masuk dalam daftar conclave, pemilihan Paus.

Darmaatmadja menjadi Penahbis Utama bagi Mgr. Yustinus Harjosusanto, M.S.F. sebagai Uskup Tanjung Selor pada 14 April 2002, di dampingi oleh Mgr. Florentinus Sului Hajang Hau, M.S.F., Uskup Agung Samarinda dan Mgr. Hieronymus Herculanus Bumbun, O.F.M. Cap., Uskup Agung Pontianak.

Darmaatmadja menjadi Pentahbis Utama bagi Mgr. Aloysius Maryadi Sutrisnaatmaka, M.S.F. sebagai Uskup Palangkaraya pada 7 Mei 2001, di dampingi oleh Mgr. Hieronymus Herculanus Bumbun, O.F.M. Cap., Uskup Agung Pontianak, dan Mgr.Florentinus Sului Hajang Hau, M.S.F., Uskup Agung Samarinda.

Darmaatmadja menjadi Penahbis Utama bagi Mgr. Julianus Kema Sunarka, Yesuit sebagai Uskup Purwokerto, di dampingi Mgr. Ignatius Suharyo, Uskup Agung Semarang, dan Mgr. Alexander Soetandio Djajasiswaja, Uskup Bandung pada tanggal 8 Mei 2000.

Darmaatmadja juga menjadi Penahbis Utama bagi Mgr. Vincentius Sutikno Wisaksono, sebagai Uskup Surabaya, dengan didampingi oleh Mgr. Herman Joseph Sahadat Pandoyoputro, O. Carm., Uskup Malang, dan Mgr. Ignatius Suharyo, Uskup Agung Semarang pada Tanggal 29 Juni 2007.

Darmaatmadja mundur dari jabatannya sebagai Uskup ABRI pada 2 Januari 2006 dan digantikan oleh Uskup Semarang, Ignatius Suharyo.

Pada tanggal 28 Juni 2010, pukul 12.00 (waktu Vatikan), Bapa Suci Paus Benediktus XVI secara resmi mengumumkan penerimaannya atas surat pengunduran diri yang diajukan oleh Kardinal Mgr. Julius Riyadi Darmaatmadja, S.J., karena faktor usia yang telah mencapai 75 tahun (aturan mengenai batasan umur ini terdapat di dalam di Kitab Hukum Kanonik). Sejak saat itu, Kardinal Darmaatmadja menjadi Uskup Emeritus (uskup yang pensiun) Keuskupan Agung Jakarta dan saat ini berdomisili di Wisma Emaus Girisonta, yang terletak di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.[4][5]

Kardinal Darmaatmadja adalah kardinal imam gereja tituler Santa Cuore di Maria di Piazza Euclide, Roma. Pada Konklaf Kepausan 2013, Kardinal Darmaatmadja memutuskan untuk tidak mengikuti Konklaf tersebut, hal ini dikarenakan kondisi fisiknya yang tidak memungkinkan untuk bepergian jauh, terutama dipengaruhi oleh keadaan kesehatan matanya.

Menjelang tahbisan Mgr. Robertus Rubiyatmoko sebagai Uskup Agung Semarang, Kardinal Darmaatmadja memimpin Salve Agung di Gereja Katedral Semarang.

Referensi

  1. ^ https://darmaatmadja.wordpress.com/biografi/. Diakses tanggal 12 Juli 2022.  Tidak memiliki atau tanpa |title= (bantuan)
  2. ^ a b https://www.uc.ac.id/library/kardinal-julius-darmaatmadja-s-j-sang-penjaga-kerukunan-dari-muntilan/. Diakses tanggal 12 Juli 2022.  Tidak memiliki atau tanpa |title= (bantuan)
  3. ^ http://www.hidupkatolik.com/2014/12/14/16532/menebarkan-jala-dalam-nama-yesus/
  4. ^ "Julius Kardinal Darmaatmadja SJ Memutuskan tinggal di Wisma Emaus Girisonta Semarang". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-03-13. Diakses tanggal 2013-03-10. 
  5. ^ "Kardinal Julius mulai hidup baru di Girisonta". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-08-26. Diakses tanggal 2011-05-07. 

Pranala luar

Wikimedia Commons memiliki media mengenai Julius Darmaatmadja.
  • (Inggris) Entri Julius Darmaatmadja pada situs web Catholic-Hierarchy
  • (Inggris) Entri Julius Darmaatmadja pada situs web Giga Catholic
Jabatan Gereja Katolik
Didahului oleh:
Justinus Darmojuwono
Uskup Agung Semarang
19 Februari 1983—11 Januari 1996
Diteruskan oleh:
Ignatius Suharyo
Vikaris Militer Indonesia
28 April 1984—21 Juli 1986
Diteruskan oleh:
Dijadikan Ordinariat Militer
Pertama Ordinaris Militer Indonesia
21 Juli 1986—2 Januari 2006
Diteruskan oleh:
Ignatius Suharyo
Didahului oleh:
Leo Soekoto, S.J.
Uskup Agung Jakarta
11 Januari 1996—28 Juni 2010
  • l
  • b
  • s
Keuskupan Agung Jakarta
  • l
  • b
  • s
Uskup di Keuskupan Agung Jakarta
Prefek Apostolik Batavia
Vikaris Apostolik Batavia/Jakarta
Uskup Agung Jakarta
  • l
  • b
  • s
Dekanat Jakarta Pusat
(7 paroki)
Dekanat Jakarta Utara
(8 paroki)
Dekanat Jakarta Timur
(10 paroki)
Dekanat Jakarta Selatan
(6 paroki)
Dekanat Jakarta Barat I
(6 paroki)
Dekanat Jakarta Barat II
(9 paroki)
Dekanat Bekasi
(10 paroki)
Dekanat Tangerang I
(6 paroki)
Dekanat Tangerang II
(7 paroki)
  • l
  • b
  • s
Seminari di Keuskupan Agung Jakarta
Seminari
  • l
  • b
  • s
Kardinal Uskup
Kardinal Imam
Kardinal Diakon
Pengawasan otoritas Sunting ini di Wikidata
Umum
  • Integrated Authority File (Jerman)
  • ISNI
    • 1
  • VIAF
    • 1
  • WorldCat (via VIAF)
Perpustakaan nasional
  • Amerika Serikat
  • Belanda
Lain-lain
  • Faceted Application of Subject Terminology