Pencemaran laut

Sementara pencemaran laut dapat terlihat jelas, untuk sampah-sampah laut yang ditunjukkan di atas, pencemar merupakan yang sering kali tidak dapat dilihat yang paling membahayakan.

Pencemaran laut (bahasa Inggris: Marine pollution) terjadi ketika efek berbahaya atau efek yang mungkin berbahaya terjadi di perairan air laut. Pencemaran laut terjadi akibat masuknya bahan-bahan kimia, partikel, limbah industri, pertanian, dan perumahan, bunyi, atau ketersebaran organisme invasif. Delapan puluh persen pencemaran laut berasal dari daratan. Pencemaran air juga merupakan faktor yang berperan penting dengan membawa pestisida atau kotoran ke lautan. Pencemaran udara dan darat juga terbukti berbahaya bagi kehidupan laut dan habitatnya.[1]

Pencemaran sering berasal dari sumber bukan tentu, seperti limpasan pertanian, puing-puing yang tertiup angin, dan debu. Pencemaran dalam badan air yang besar juga dapat diperburuk dengan fenomena fisik, seperti efek biologis sirkulasi Langmuir. Pencemaran nutrien merupakan suatu bentuk pencemaran air yang merujuk kepada kontaminasi karena masuknya nutrien yang berlebihan. Ini merupakan penyebab utama eutrofikasi permukaan air, ketika nutrien yang berlebihan, biasanya nitrat atau fosfat, merangsang pertumbuhan alga. Banyak bahan kimia yang berpotensi beracun menempel pada partikel-partikel kecil yang nantinya dibawa oleh plankton dan hewan-hewan bentik, yang sebagian besar merupakan pemakan deposit atau hewan penyaring. Dengan cara ini, racun terpusat ke atas dalam rantai makanan laut. Banyak partikel yang bergabung secara kimiawi menyebabkan berkurangnya oksigen, sehingga muara menjadi anoksik.

Ketika pestisida masuk ke dalam ekosistem laut, pestisida terserap ke dalam jaring-jaring makanan laut dengan cepat. Ketika berada dalam jaring-jaring makanan, pestisida ini dapat menyebabkan mutasi, serta penyakit yang dapat berbahaya bagi manusia dan seluruh jaring makanan. Logam beracun juga dapat masuk ke dalam jaring-jaring makanan laut. Ini dapat menyebabkan perubahan materi, biokimia, tingkah laku, pembiakan, dan menekan pertumbuhan dalam kehidupan laut. Di samping itu, banyak pakan hewan mengandung tepung ikan atau hidrolisat ikan. Dengan cara ini, racun-racun laut dapat berpindah ke hewan-hewan darat, dan muncul dalam daging dan produk-produk susu nantinya.

Banyak kebijakan yang telah dikembangkan secara antarbangsa untuk melindungi laut dari pencemaran laut. Terdapat berbagai cara bagi lautan tercemar. Oleh karena itu, ada banyak hukum, kebijakan, dan perjanjian yang diberlakukan sepanjang sejarah. Langkah-langkah mencegah polusi atau pencemaran laut diantaranya, berhenti menggunakan plastik dan membuang sampah sembarangan karena tidak hanya menyumbat saluran air, tetapi juga membuangnya ke laut, p

Pastikan bahan kimia yang disebutkan di atas tidak digunakan di dekat aliran air dan coba kurangi penggunaan bahan kimia tersebut.

Lihat juga

Book icon
Buku: Pencemaran
Buku Wikipedia adalah koleksi artikel yang bisa diunduh atau dipesan dalam bentuk cetak.

Rujukan

  1. ^ US Department of Commerce, National Oceanic and Atmospheric Administration. "What is the biggest source of pollution in the ocean?". oceanservice.noaa.gov (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2015-11-22. 

Daftar pustaka

  • Cookson, Clive (Feb. 2015). Oceans choke as plastic waste pours in at 8 million tonnes a year (free registration required), The Financial Times
  • Ahn, YH; Hong, GH; Neelamani, S; Philip, L and Shanmugam, P (2006) Assessment of Levels of coastal marine pollution of Chennai city, southern India. Water Resource Management, 21(7), 1187–1206
  • Daoji, L and Dag, D (2004) Ocean pollution from land-based sources: East China sea. AMBIO – A Journal of the Human Environment, 33(1/2), 107–113
  • Dowd, B; Press, D; Huertos, M (November 2008). "Agricultural nonpoint source water pollution policy: The case of California's Central Coast". Agriculture, Ecosystems & Environment. 128 (3): 151–161. doi:10.1016/j.agee.2008.05.014. 
  • Gioia, Rosalinda; Eckhardt, Sabine; Breivik, Knut; Jaward, Foday; Prieto, Ailette; Nizzeto, Luca; Jones, Kevin C. (January 2011). "Evidence for Major Emissions of PCBs in the West African Region". Environmental Science & Technology. 45 (4): 1349–1355. Bibcode:2011EnST...45.1349G. doi:10.1021/es1025239. PMID 21226526. 
  • Laws, Edward A. (2000-09-07). Aquatic Pollution: An Introductory Text. ISBN 978-0-471-34875-7. 
  • Slater, D (2007) Affluence and effluents. Sierra 92(6), 27
  • UNEP/GPA (2006) The State of the Marine Environment: Trends and processes United Nations Environment Programme, Global Programme of Action, The Hague. 2006 ISBN 92-807-2708-7
  • UNEP (2007) Land-based Pollution in the South China Sea. UNEP/GEF/SCS Technical Publication No 10
  • Judith S. Weis: Marine pollution: what everyone needs to know. Oxford Univ. Press, Oxford 2015, ISBN 978-0-19-999668-1

Pranala luar

  • Coastal Pollution Information from the Coastal Ocean Institute Diarsipkan 2017-12-31 di Wayback Machine., Woods Hole Oceanographic Institution
  • Mercury pollution
  • How Oil Spill Absorbent Products Work
  • Facts about Marine Mercury Pollution from Oceana.org Diarsipkan 2007-03-14 di Wayback Machine.
  • Science News / Marine Pollution Spawns 'wonky Babies' Diarsipkan 2009-06-25 di Wayback Machine.
  • Plastics at SEA: North Atlantic Expedition
  • Plastic Trash Plagues the Ocean, Trashing the Ocean, Oil's Impact on Marine Invertebrates on the Smithsonian Ocean Portal
  • How the oceans can clean themselves – TED Talk
  • l
  • b
  • s
Ikon rintisan

Artikel bertopik umum ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.


Jika Anda melihat halaman yang menggunakan templat {{stub}} ini, mohon gantikan dengan templat rintisan yang lebih spesifik.

  • l
  • b
  • s
Pengawasan otoritas Sunting ini di Wikidata
Umum
  • Integrated Authority File (Jerman)
Perpustakaan nasional
  • Amerika Serikat
  • Latvia
  • Jepang
Lain-lain
  • Faceted Application of Subject Terminology
  • Microsoft Academic